Bios merupakan singkatan dari
Basic Input Output System (Sistem Input/Output Asas) atau Basic Integrated
System (Sistem Pengendalian Bersepadu Asas).Bios merupakan perangkat lunak yang
digunakan untuk me-load sistem operasi sebuah komputer.Bios berada
dalam suatu chip EPROM (Erasable
Programmable ROM) atau EEPROM (Elektrical Erasable PROM) sehinga BIOS dapat di-udate (flashing).
Pada saat komputer Anda melakukan
booting pertama kali, BIOS akan
menganalisa dan melakukan identifikasi perangkat keras yang terdapat pada
motherboard Anda.Hal ini dapat terlihat ketika BIOS melakukan POST (Power Of
Self Test) yang bertujuan untuk mengecek apakah semua prangkat keras yang
terhubung berjalan secara normal.
BIOS berguna untuk menyiapkan
mesin komputer kedalam status normal, sehingga software lain yang disimpan di
berbagai media dapat ditampilkan, dijalankan, dan dapat dikontrol oleh PC.Proses ini dinamakan booting atau booting up, atau yang sering dikenal dengan nama bootstrapping.Umumnya,
terdapat dua merk BIOS yang sering digunaan yaitu AMI (American Megatrends,
inc) dan Phoenix Technologies.
Menu di dalam BIOS umumnya terdri
atas:
·
Standard CMOS Setup
·
BIOS Features Setup
·
Chipset Management Setup
·
Power Management Setup
·
PNP/PCI Configuration
·
Load Setup Default
·
Integrated Peripheral
·
Password Setting
·
Savve and Exit Setup
B.
Fungsi BIOS
Bios memiliki fungsi sebagai alat
pengendali, pengatur, dan memberikan informasi perangkat keras yang digunakan
kepada pengguna.Untuk lebih jelas, pehatikan fungsi BIOS di tabel bawah ini:
MENU
|
SUB MENU
|
FUNGSI
|
ADVANCED BIOS FEATURES
|
Interrupt Mode (PIC/APIC)
PIC=dapat melakukan
interrupt sebanyak 16
interrupt.
APIC=23 interrupt.
|
Untuk menghindari konflik resource pada saat sebagian besar slot PCI dipenuhi oleh pheriperal
|
CPU fast Strings
|
Mempengaruhi kinerja cache L1 pada CPU.Ubah
setting menjadi enabled
|
|
MPS Control for OS (1.1/1.4)
|
Berfungsi jika menggunakan 2 prosesor atau lebih
|
|
ADVANCED CHIPSET FEATURE
(Kemampuan untuk melakukan tweaking
untuk meningkatkan kinerja)
|
Compatible FPU OPCODE
(Enabled/Disabled)
|
Melakukan emulasi FPU yang dapat meningkatkan
kinerja pada P-4 sehingga memberikan kompatibilitas yang lebih besar.Bila
diatur disabled, kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi
|
ATA 66/100 IDE Cable Msg (Enabled/Disabled)
|
Pilih enabled.Untuk memilih 40 pin (ATA 66) atau
80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan transfer data
|
|
USB 2.0 HS Refer Voltage (Low/Medium/High/Max)
|
Hanya terdapat pada board baru untuk mengkatkan kecepatan USB 2.0. Pilih Max
|
|
Delay Prior to Thermal (4/8/16/32)
|
Hanya ada di P-4.Untuk menentukan lama
microposesor berada pada modus lambat ketika terjadi overhead (panas
berlebih)
|
|
Power Management Setup
|
Mengatur penghematan energi
|
|
ACPI Suspend Type, S (POS) /S3 (STR)
|
S1=PC
akan lebih cepat diaktifkan kerena hanya hard
disk, CPU, dan monitor yang dimatikan
S3=Semua
perangkat dimatikan kecuali RAM, untuk menghemat energi.
S3 lebih
rumit dari pada S1, maka pilih S1.Ini berlaku hanya pada Win2000
dan setelahnya.
|
|
Frequency/Voltage Control
|
Mendukung peningkatan kecepatan CPU dan
RAM.Peningkatan tegangan listrik dapat membantu mengatasi komponen bermasal
akibat overclocking.
|
|
AGPCLK/CPUCLK
|
Fitur ini dilengkapi dengan”pembagi”variabel yang
dapat mengatur frekuensi antara AGP dan PCI agar tidak tergantung pada
FSB.Atur pilihan pada”Fix”agar frekuensi AGP dan PCI selalu tetap pada 33
atau 66MHz.
|
|
Virus Warning (Enabled/Disabled
|
Untuk memproteksi virus yang menyerang boot
sector sebelum booting.Fasilitas ini dapat menyebabkan kegagalan karena ada
instalasi rutin software.Lebih baik pilih disabled saja.
|
|
CPU Level 1 Cache (Enable/Disable)
|
Bermanfaat pada saat everclocking dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan everclock.Pilih enable jika melakukan everclock dan pilih disable jika tidak
melakukan everclock.
|
|
CPU Level 2 Cache (Enable/Disable)
|
Untuk mendeteksi penyebab kegagalan everclock.Pilih disable agar CPU dapat
di –everclock.
|
|
CPU Level 2 Cache ECC (Enable/Disable)
|
Berfungsi untuk pengecekan ECC (Error Corrcting
Code) jika ada.Enable-kan fungsi
ini untuk mendeteksi dan mengoneksi single-bit
error data yang disimpan dalam L2 Cache.Selain itu, ECC dapat mendeteksi double-bit error tapi tidak bisa
mengoreksinya.ECC bisa membuat sistem stabil dan andal, Khususnya jika di overclock.Lebih baik pilih Enable.
|
|
Processor Number Feature
(Enable/Disable)
|
Hanya berlaku pada mikroprosesor P-3.Ini
memungkinkan untuk mengecek apakah seri dari P-3 bisa dibaca dari program
eksternal.Pilih disable.
|
|
Quick Power On Self Test (Enable
/Disable)
|
Meng-enable fitur ini dapat mempersingkat
sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting.Sehingga
booting menjadi lebih cepat.Lebih baik pilih enable.
|
|
Boot Sequence
|
Menentukan urutan booting
|
C.
Menu pada
BIOS
1. Advanced
CMOS
Di bagian ini
terdapat menu-menu untuk melakukan setting BIOS secara praktis yang dapat
menunjang semua komponen, misalnya urutan booting,
internal cache, dan external cache.
2. Security
Menu
Sistem keamanan
sangat diperlukan pada sebuah nootebook untuk menghindari pengaksesan yang
tidak diinginkan pada sistem data, dan program setup BIOS.Pada menu security
Anda dapat membuat password untuk
mengontrol akses menuju BIOS dan menu option.Password pada BIOS tidak bersifat case-sensitive.Artinya, menggunakan huruf kecil maupun besar tak
menjadi masalah. Password hanya dapat
berisi karakter A-Z dan 0-9 dengan panjang 8 karakter.
3. Boot
Menu
Ketika Anda
mennyalakan nootebook, maka nootebook akan mengecek dan mendeteksi sistem
operasi yang berada di dalamnya.Biasanya, BIOS akan mengecek terlebih dahulu
bagian harddisk yang dilanjutkan
dengan CD/DVD ROM Anda.Anda juga dapat merubah urutan prioritas yang harus
dibaca dulu oleh BIOS, apakah harddisk,CD/DVD
ROM, atau USB.Pengaturan boot ini akan sangat berguna ketika Anda menginstal
sistem operasi.
4. Power
Menu
Menu ini
digunakan untuk mengatur kinerja perangkat perangkat, sehingga memungkinkan
untuk menghemat energi komputer.
5. Exit
menu
Ada beberapa
opsi menu Exit yang Anda pilih, antara lain:
·
Exit Saving Changes
Digunakan untuk keluar dari sistem dan mensave
konfigurasi kita pada CMOS.
·
Exit
Discarding Changes
Digunakan untuk keluar dari sistem tetapi tanpa
menyimpan setup data pada CMOS.
·
Load Setup Default
Mengisi/merubah semua menu yang ada pada setup item.
·
Discard Changes
Mengisi/merubah nilai/menu sebelumnya dari CMOS untuk
semua setup item.
·
Save Changes
Menyimpan setup data pada CMOS atau dengan menekan
tombol keyboard F10
D.
Kegagalan
POST
Jika pada saat
POST terdeteksi adannya error,ada 2 kategori yang dimungkinkan yaitu error
Fatal dan Error tidak Fatal.
1)
Error Fatal
Jika
proses booting berhenti, hal ini mengindikasikan terdapat kesalahan yang serius
dengan komputer.
2)
Error Tidak Fatal
Error
jenis ini masih memungkinkan untuk melakukan booting.Pesan yang akan muncul:
·
Tekan <F1> untuk resume
·
Tekan <F2> untuk masuk setup
Tekan F1 untuk
melihat apakah proses booting bisa berlanjut.Komputer kemungkinan masih bekerja
meskipun tanpa konfigurasi yang benar.
Tekan F2 untuk
masuk menu Setup BIOS.Di sini tugas Anda adalah mengatasi masalah yang terjadi
penyebab error.Anda bisa mengetahui penyebab error dengan melihat pesan error.
Perlu
diperhatikan, BIOS merupakan bagian penting maka untuk mengkonfigurasinyapun
perlu berhati-hati dan mengerti fungsi-fungsinya.
Komentar
Posting Komentar